BSIP Bali Gali Potensi dan Permasalahan PAT Padi di Kabupaten Jembrana
Tahun 2024 Kementerian Pertanian melakukan terobosan untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dan produktivitas padi di Indonesia, salah satunya dengan program Perluasan Areal Tanam (PAT) padi melalui pompanisasi.
Kamis (18/7), bertempat di ruang rapat Jimbarwana, Lingkungan Kantor Pemerintahan Bupati Jembrana, BSIP Bali melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Pompanisasi dan Penerapan Good Agriculture Practise (GAP) Mendukung PAT Padi.
Hadir dalam acara tersebut, Kepala BSIP Bali bersama Tim Kegiatan, Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana, Perwakilan dari Dinas PUPR Kabupaten Jembrana, Perwakilan dari Balai Wilayah Sungai Bali Penida, Pasiter Kodim 1617 Jembrana, Koordinator Penyuluh Pertanian Kabupaten Jembrana, Koordinator BPP se Kabupaten Jembrana, serta petani.
Menurut Kepala BSIP Bali, Dr. drh. I Made Rai Yasa, MP., saat membuka acara menyebutkan kegiatan FGD yang dilaksanakan bertujuan untuk menggali potensi dan permasalahan budidaya padi menggunakan pompa di Kabupaten Jembrana.
Dalam sambutannya Kepala Bidang Pertanian, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana I Komang Arya Kusuma, SP., menyampaikan terima kasih kepada BSIP Bali yang telah menginisiasi kegiatan FGD. "Dengan kegiatan FGD akan memantapkan Program PAT Padi di Kabupaten Jembrana", ungkapnya.
Sementara itu rumusan hasil FGD disampaikan pada akhir acara oleh Analis Standardisasi BSIP Bali I Nyoman Adijaya, SP, MP., disebutkan bahwa secara umum usahatani padi di Jembrana telah menerapkan GAP, akan tetapi perlu revitalisasi sarana irigasi (bendung dan waduk) serta saluran irigasi untuk mendukung PAT, penerapan pompanisasi pada usahatani padi dilakukan pada musim kemarau pada saat kekurangan air irigasi dengan memanfaatkan air permukaan, sumur dangkal/dalam, dan kendala utama yang dihadapi dalam pemanfaatan pompa yaitu biaya operasional yang tinggi. "Peningkatan efisiensi penggunaan pompa dapat dilakukan dengan konversi BBM menjadi energi listrik dan perbaikan saluran irigasi/memanfaatkan pipanisasi untuk mengurangi resapan air sampai ke lahan", jelasnya menambahkan.